Rabu, 05 Juni 2013

Gn. Cikuray, Garut, Jawa Barat.

sebelumnya, gue mau berterimakasih sama temen-temen gue tercinta karena udah ngingetin gue sama blog ini.

hampir aja gue lupa kalo gue punya blog, DEMI TUHAAAAAAAANN.. *kemudian gue digebet Arya Wiguna*

tapi mari kita tunda sejenak kelanjutan kisah cinta Ratih dengan Morgan SMASH, eh salah, maksudnya Rama dan Shinta.

Akhir bulan Mei lalu gue dan temen-temen melancong lagi, kali ini kita menginjakkan kaki di ketinggian 2821mdpl, Gunung Cikuray, Garut, Jawa Barat.



Sebelumnya gue mau ngasih info soal gunung cikuray. Semua info disini akurat dan terpercaya karena gue copy langsung dari wikipedia, teu di edit-edit acan. Keren pan ?

Nah..

Gunung Cikuray adalah sebuah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Gunung cikurai mempunyai ketinggian 2.821 meter di atas permukaan laut dan mrerupakan gunung tertinggi keempat di Jawa Barat setelah Gunung Gede. Gunung ini berada di perbatasan kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung.

Untuk mencapai cikuray dapat ditempuh dengan naik kendaraan umum dari Bandung atau dari Tasikmalaya menuju terminal Guntur. Dari sana diteruskan dengan angkutan kota menuju jalur pendakian, (Cikajang, Bayongbong atau Dayeuh Manggung).

Ketiga jalur tersebut menawarkan medan yang sangat menarik dengan karakteristik masing-masing. Jalur bayongbong adalah jalur yang paling terjal, tetapi dapat cepat sampai di puncak. Jika anda bukan warga Jabar, mendaki Cikurai mesti satu paket dengan Gunung Guntur dan Gunung Papandayan. Keduanya menawarkan pendakian yang menarik.

KArena letaknya paling tinggi di kabupaten Garut, kaki gunung Cikuray dipakai untuk stasiun pemancar TV swasta dan TVRI. Gunung Cikurai mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane dan Hutan Ericaceous.]

Tah eta.

Sekarang gue mau cerita pengalaman gue di negeri diatas awan ini.
Sebenernya gue hampir batal ikut pendakian kali ini karena beberapa hari sebelum pendakian gue terkena maag akut dan terpaksa harus istirahat selama beberapa hari.
Tapi karena niat serta rencana gue udah kuat, gue keukeuh berangkat kesana.

Singkat cerita,
Sampailah gue disana. Hari pertama tenaga gue cuma didapat dari biskuit bayi yang sengaja gue bawa. soalnya waktu itu gue masih sakit perut dan mual setiap kali perut gue diisi bayi, eh makanan maksudnya :(

Hari ke-2. Perjalanan dari pos 6 menuju puncak gunung cikuray.

Waktu itu gue sama salah satu sahabat baik gue, Fahrul Aprianas, tertinggal jauh di belakang rombongan yang lain karena gue sebentar-sebentar muntah.

Namanya Fahrul, tapi enakan dipanggil suroto.

Nyaris sampai pos 7, gue udah bener-bener lemes dan gak kuat, gue duduk di sebuah batang pohon yang tumbang dan minta fahrul ninggalin gue, ngelanjutin perjalanan karena gue udah gak kuat jalan dan memutuskan mengurungkan niat sampai di puncak, tapi sahabat gue yang maha baik plus maha leumeu ini bersikukuh nungguin sampe gue baikan dan nerusin perjalanan. so sweeet :")

Sial. Angin dingin subuh makin nusuk tulang. Tiba-tiba gue muntah lagi. Kali ini yang dikeluarin cuma cairan pait karena memang perut gue udah gak punya cadangan makanan. Ditambah baju yang basah karena kehujanan semaleman di dalem tenda yang bocor bikin gue sepertinya masuk angin juga.

Perut gue mulai kram. Kaki dan tangan kaku. Ujung-ujung jari sakit kayak ditusuk jarum. Suara Fahrul yang setengah berteriak mulai terdengar jauh, Fahrul lari nyari pertolongan sementara gue makin menggigil, tapi lama kelamaan mata gue mulai redup. Gue gak inget apa-apa lagi.

Sebuah tamparan yang cukup keras dan beberapa pukulan di punggung akhirnya bikin gue tersedak dan sadar. Gue batuk sejadi-jadinya.

Waktu itu gue udah dikelilingi banyak orang, tapi satupun gak gue kenal. 

Gue melirik kearah orang yang tadi nampar pipi gue, seorang perempuan cantik, beberapa tahun lebih tua dibanding gue. Disampingnya ada orang yang lagi berusaha ngangetin tubuh gue pake jaket dll. Setelah gue sadar dan mulai mencerna apa yang terjadi, mereka bilang gue kena hipotermia. Gue dipaksa terus melek karena bahaya kalo sampe gue merem, katanya bisa lewat, entah lewat terminal atau lewat kuburan -_-
Guepun dipaksa makan dan disemangatin buat nerusin perjalanan.

Ka Ruru dan Ka Tia yang nyelametin gue di gunung cikuray.
Ka tia ini guru BK di salah satu SMA negeri di Bogor lho!

Beberapa orang yang kesemuanya gak gue kenal pun ngasih semangat gue untuk nerusin perjalanan, ditambah abang gue Fajar Zulni yang turun dari puncak dan ikut memapah gue berjalan sampai kesana. Karena bantuan mereka, guepun berhasil sampai dan ketemu tim gue disana.

Mungkin gue dan para pendaki yang ditemuin disana itu boleh jadi gak akan ketemu lagi, tapi gue yakin gue gak akan bisa lupain kenangan singkat ini, dan di hati gue, mereka semua jadi bagian penting .

Yaps, in every travel, we will always find a new family :)








Gue dan abang gue tercinta, Fajar Zulni .


Quotes of the day : Terkadang untuk sampai puncak, kita memang perlu istirahat sejenak, tapi jangan pernah menyerah. Karena kalau kau menyerah, kau menyia-nyiakan perjalanan yang sudah ditempuh. Asek!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar